A. Tahap Sebelum Barter
Pada tahap ini masyarakat belum mengenal
pertukaran karena setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannya dengan usaha
sendiri. Apa yang diperolehnya itulah yangdimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhannya
B. Tahap Barter
Diperkirakan metode barter sudah
digunakan sejak 100 ribu tahun yang lalu. Walaupun demikian tidak ada catatan
yang menunjukkan bahwa transaksi ekonomi pada masa itu benar-benar tergantung
pada metode barter.
Metode barter muncul saat manusia
sudah mampu memenuhi kebutuhannya sendiri, dan memiliki surplus produksi.
Kelebihan produksi inilah yang memungkinakan mereka untuk bisa menukarnya
dengan barang lain yang mereka butuhkan. Bisa jadi metode ini muncul di zaman
perundagian dimana manusia mulai melakukan pembagian tugas.
C.
Tahap Uang-Komoditas
Manusia tidak langsung menemukan uang sebagai alat tukar.
Sebelum benar-benar memasuki ‘zaman uang’ dan meninggalkan ‘zaman barter’,
manusia menggunakan barang sebagai alat tukar. Barang tertentu yang digunakan
sebagai alat tukar ini dikenal sebagai uang-komoditas (commodity money).
Perbedaan mendasar antara ‘barter barang-dengan-barang’ dengan ‘uang-komoditas’
adalah adanya kesepakatan penggunaan (generally accepted) suatu
barang/komoditas tertentu sebagai alat tukar. Jenis uang-komoditas yang
disepakati biasanya sangat dipengaruhi persepsi suatu bangsa terhadap
nilai barang tersebut. Dengan demikian uang-komoditas bisa berbeda di tiap
wilayah dan bisa berubah seiring waktu. Barang yang dijadikan uang-komoditas,
biasanya merupakan barang yang tinggi nilainya, sulit diperoleh, memiliki nilai
mistik/magis atau berupa barang kebutuhan dasar yang digunakan
sehari-hari.
Banyak jenis komoditas yang pernah digunakan sebagai
uang-komoditas diantaranya: emas, perak, tembaga, kulit kerang, barley,
manik-manik, beras, garam, merica, batu-batu besar, ikat pinggang hias,
alkohol, rokok, ganja, gula-gula, dll.
D. Tahap Uang Logam
Uang-komoditas berupa emas, perak dan logam lainnya, dapat
memenuhi syarat uang yang baik. Mereka memiliki nilai yang tinggi, namun bisa
dipecah menjadi lebih kecil tanpa mengurangi nilainya. Uang logam cenderung
tahan lama, bisa disimpan pada storage yang lebih kecil, mudah
dibawa-bawa dan hampir bisa diterima sebagai alat tukar di wilayah manapun.
Pada masa ini setiap orang berhak menempa, melebur, menjual, memakai dan
menyimpannya. Tidak ada ketentuan tertentu untuk mengatur uang. Hal ini tidak
menimbulkan masalah karena nilai tukar uang dinilai dari nilai instrinsiknya,
yaitu nilai sebenarnya dari kadar dan volume dari uang logam tersebut (full
boddied money).
Beberapa peneliti meyakini bahwa uang diciptakan pertama kali di
negeri Cina lebih kurang 2700 SM pada masa Huang (Kaisar Kuning). Namun
informasi lain menyatakan bahwa "Uang
logam" pertama kali diproduksi oleh Cina pada abad 500 SM. Meskipun secara
teknis tidak berbentuk koin, bentuk uang logam tersebut terbuat dari bahan
logam, seperti perunggu.
E.
Tahap Uang Kertas
Manusia memang makhluk yang tidak pernah puas dan tidak pernah
berhenti mempermudah hidupnya. Seiring berjalannya waktu, manusia menyadari
bahwa uang logam memiliki beberapa kekurangan. Walau tidak se-parah uang-komoditas,
uang logam juga sulit di bawa-bawa dalam jumlah besar. Di saat ekonomi semakin
berkembang, kebutuhan emas, perak dan logam berharga lainnya sebagai alat tukar
semakin besar, sedangkan bahan baku yang tersedia semakin terbatas.
Agar uang logam itu tidak ‘memberatkan’ pemiliknya, mereka
kemudian membuat secarik kertas yang menyatakan bukti kepemilikan emas dan
perak. Emas dan perak yang mereka miliki masih disimpan di pandai
emas/bank. Surat tersebut dapat ditukarkan dengan uang logam
sewaktu-waktu mereka membutuhkannya. Maka, untuk melakukan transaksi, mereka
tidak perlu lagi membawa uang logam yang banyak dan berat.
Kertas bukti kepemilikan emas atau perak itu kemudian berevolusi
menjadi uang kertas seperti yang kita kenal sekarang. Penggunaan uang dengan
bahan kertas, tidak lepas dari penemuan kertas di Cina. Bahkan para ilmuwan
percaya bahwa bangsa Cina adalah bangsa yang menggunakan uang kertas pertama di
dunia. Bangsa Cina telah memakai uang kertas sejak abad pertama masehi, yaitu
pada Dinasti T’ang (Song) berkuasa.
F.
Tahap Uang di Masa Modern
Seiring dengan kemajuan zaman, negara mulai mengatur pembuatan
uang logam dan uang kertas. Uang menjadi simbol dan atribut bagi suatu
negara. Negara memiliki kewajiban menjaga peredaran uang di negaranya dan
jumlahnya harus dikaitkan dengan jumlah cadangan emas yang mereka miliki.
Tahun 1976, ketergantungan pencetakan uang kertas tidak lagi
dihubungkan dengan cadangan emas, tapi dibiarkan menuruti mekanisme pasar.
Setiap mata uang di dunia terjun ke pasar secara bebas, hanya dipengaruhi oleh
faktor permintaan dan penawaran sesuai dengan hukum ekonomi. Jumlah uang
beredar dari suatu negara merupakan jumlah mata uang yang beredar ditambah
jumlah total cek dan tabungan di bank-bank komersial di negara tersebut. Dalam
perekonomian modern, relatif sedikit dari jumlah uang beredar dalam mata uang
fisik.
Namun seiring berjalannya teknologi, khususnya teknologi
informasi, bank tidak hanya menyimpan komoditas berharga saja, namun juga
menyimpan uang.
a. Uang bank komersial
Uang bank komersial atau giro
adalah klaim terhadap lembaga keuangan yang dapat digunakan untuk pembelian
barang dan jasa. Sebuah rekening giro adalah rekening dari mana dana dapat
ditarik setiap saat melalui cek atau penarikan tunai tanpa memberikan bank atau
lembaga keuangan pemberitahuan sebelumnya. Bank memiliki kewajiban hukum untuk
mengembalikan dana yang disimpan di giro segera setelah permintaan (uang fiat).
b. Uang Elektronik
Saat ini transaksi semakin mudah
dilakukan. Manusia tidak perlu membawa uang tunai saat bertransaksi, cukup
dengan melakukan pembayaran secara elektronik melalui kartu kredit, transfer
antar rekening, melalui internet, serta sms dan telepon seluler (online
banking).
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar