PLAYLIST

Selasa, 30 Oktober 2012

Ilmu Budaya Dasar Bab 1 - 3


1.ILMU BUDAYA DASAR

A. Pendahuluan
Mata kuliah ilmu budaya dasar adalah mata kuliah yang membahas tentang nilai-nilai, kebudayaan, dan juga berbagai masalah yang di hadapi oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Mata kuliah ini diharapkan dapat mempersatukan bahan pembicaraan antar mahasiswa/i, agar mahasiswa maupun mahasiswi lebih komunikatif dalam bidang ini. Adanya interaksi yang lebih komunikatif dapat membawa dampak positif  bagi kemajuan negara umumnya, dan perbaikan pendidikan pada khususnya.

Ilmu budaya dasar sering kali terlupakan dalam kehidupan kita, baik secara personal, keluarga, maupun dalam masyarakat luas. Sehingga pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari menjadi sangat kurang. Hal ini bisa berdampak pada sikap seseorang dalam kehidupan.
Oleh karena itu pentingnya mempelajari ilmu budaya dasar akan membuat kita lebih memahami aturan-aturan dan norma yang berlaku di masnyarakat bertujuan agar terciptanya hubungan atau interaksi yang harmonis dalam kehidupan bermasnyarakat. Dengan itu pula mahasiswa diharapkan nantinya memiliki latar belakang pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia dan menimbulkan minat mendalaminya lebih lanjut. Latar belakang diberikanya mata kuliah IBD, selain melihat konteks budaya Indonesia, juga dalam rangka menyempurnakan pembentukan sarjana.

Setelah mendapat mata kuliah ilmu budaya dasar mahasiswa di harapkan dapat memperlihatkan :

1.     Minat dan kebiasaan menyelidiki kejadian-kejadian yang terjadi di sekitar lingkungannya.
2.     Kesadaran akan nilai-nilai kehidupan serta hubungan antara nilai-nilai dan cara hidupnya sehari-hari.
3.     Kesediaan dirinya untuk mengoreksi nilai-nilai yang di anutnya.
4.     Keberanian unttuk membedakan nilai mana yang dapat di terima dan mana yang harus di tolaknya dengan dilandasi rasa tanggung jawab.

Selain mengenai konteks budaya, negara dan masnyarakat. Latar belakang  ilmu budaya dasar juga berkaitan dengan :

1.     Kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa dengan keanekaragaman yang tercermin dalam aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan primordial, kesukuan, dan kedaerahan.
2.     Proses pembangunan yang cepat menimbulkan dampak positif dan negative yaitu bergesernya system nilai budaya sehingga timbul konflik dalam kehidupan.
3.     Kemajuan IPTEK, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya , membuat manusia bingung akan kemajuan yang di ciptakannya. jadi manusia merasa resah dan gelisah.

B. Ilmu budaya dasar sebagai mata kuliah dasar utama
         
          Mata kuliah dasar utama merupakan mata kuliah wajib yang ada di seluruh perguruan tinggi, baik yang sifatnya eksakta maupun non eksakta.
         
          Tujuan mata kuliah dasar utama adalah menghasilkan warga negara yang
1.     Berjiwa pancasila dalam arti segala keputusan maupun tindakannya mencerminkan nilai-nilai pancasila.
2.     Takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berperilaku yang di dasari agama yang di anutnya.
3.     Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral.
4.     Memiliki wawasan budaya yang luas.
    
          Jadi, mata kuliah dasar utama berbeda dengan mata kuliah yang bersifat bantu yang hanya mengembangkan keahlian mahasiswa pada ilmunya, tidak mengembangkan kepribadian manusianya.

C. Pengertian Ilmu Budaya Dasar

          Ilmu budaya dasar adalah pengtahuan yang memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
          Istilah ilmu budaya dasar pertama kali di kembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah yang telah ada basic humanitiesm. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari kata dari bahasa latin humnus yang artinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan kata lain jika manusia tersebut ingin menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Mereka harus mempelajari ilmu the humanities.
                  
          Ilmu budaya dasar (Basic Humanities ) berbeda dengan pengetahuan budaya ( The Humanities ). Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai makhluk berbudaya ( homo humanus ). Sedangkan ilmu budaya dasar mengkaji masalah-masala manusia dan budaya.

          Walaupun berbeda, ternyata ilmu budaya dasar merupakan bagian dari pengetahuan budaya. Untuk mengetahuinya terlebih dahulu perlu di ketahui pengelompokan ilmu pengetahuan yaitu :

1.     Ilmu-ilmu Alamiah ( natural science )
          Ilmu yang mengkaji gejala-gejala alam dan juga berbagai masalah yang berada di alam. Baik yang hayati maupun yang nonhayati. Ilmu pengetahuan alam ialah astronomi, fisika, kimia, biologi, kedokteran, dan mekanika.
2.     Ilmu-ilmu Sosial ( social science )
          Ilmu yang mengkaji tentang hubungan antar sesama manusia. Contoh Ilmu social adalah ilmu ekonomi, sosiologi, politik, demografi, psikologi, antropologi social, sosiologi hokum, dan sebagainya.

3.     Ilmu pengetahuan budaya ( the humanities )
          Ilmu yang mempelajari perwujudan spiritual kehidupan bersama manusia. Pengetahuan budaya mencakup keahlian (disiplin), seni, dan filsafat. Contohnya : kesustraan, agam, seni, dll.
D. Tujuan Ilmu Budaya Dasar

          Tujuan ilmu budaya dasar adalah mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik menyangkut orang lain dan alam sekitarnya maupun yang menyangkut dirinya sendiri.

Agar dapat menjangkau tujuan tersebut ilmu budaya dasar diharapkan dapat:
1.     Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya.
2.     Mengembangkan daya kritis terhadap masalah manusia dan kebudayaan.
3.     Mengusahakan agar mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa dan Negara. Untuk tidak jatuh dalm sifat kedaerahan dan perkotaan yang ketat.
4.     Mengusahakan wahana komunikasi mahasiswa agar mereka lebih mampu berdialog antar satu dengan yang lain.

E.  Ruang lingkup ilmu budaya dasar
               
        Ruang lingkup ilmu budaya dasar bertitik tolak dari dua masalah pokok:
·        Pendekatan aspek-aspek kehidupan yang merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya dengan menggunakan pengetahuan budaya, baik dari segi disiplin ilmu dalam pengetahuan kebudayaan maupun gabungan disiplin ilmu dalam pengetahuan budaya.
·        Hakekat manusia yang beragam
Dari dua masalah pokok di atas, manusia adalah posisi sentral yang menjadi obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, antar sesame manusia, dengan dirinya sendiri, dan terutama hubungan manusia dengan Tuhan.

Pokok bahasan yang di kembangkan adalah:
·        Manusia dan cinta kasih
·        Manusia dan keindahan
·        Manusia dan keadilan
·        Manusia dan penderitaan
·        Manusia dan pandangan hidup
·        Manusia dan tanggung jawab
·        Manusia dan kegelisahan
·        Manusia dan harapan

2. MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

A. Manusia
          Manusia adalah mahluk hidup yang paling sempurna di banding dengan mahluk hidup lainnya. Manusia mempunyai akal dan pikiran yang membuat manusia sempurna.
          Maka dari itu manusia memegang peranan sangat penting di alam dunia, manusia juga dapat di pandang dari berbagai segi, yaitu :
^Dalam Ilmu Eksakta^

# Ilmu kimia : sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang                   
                        membentuk jaringan-jaringan system.
#Ilmu fisika :  kumpulan dari berbagai sistem fisik yang terkait satu sama
                  lain dan merupakan kumpulan dari energi.
# Ilmu biologi : mahluk biologis yang tergolong mahluk mamalia.
^Dalam Ilmu Sosial^
          # Ilmu ekonomi : mahluk yang ingin memperoleh keuntungan disebut
                             juga Homo Economicus.
# Ilmu sosiologi : mahluk yang tidak dapat berdiri sendiri.
# Ilmu politik : mahluk yang ingin mempunyai kekuasaan.

          Ada dua pandangan yang kita jadikan acuan untuk menjelakan unsur-unsur yang membangun manusia
1.     Manusia terdiri dari 4 unsur yang terkait, yaitu
a.     Jasad : badan yang Nampak, bisa dilihat, di raba, dan di foto.
b.     Hayat : mengandung unsur hidup, yang di tandai dengan gerak.
c.      Ruh : bimbngan dan pimpinan tuhan, daya yang bekerja secara  spiritual dan memahami kebenaran.
d.     Nafs : dalam pengertian diri atau keakuan yaitu kesadaran akan diri sendiri.

2.     Manusia sebagai satu kepribadian yang mengandung 3 unsur yaitu :
a. id, merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak tampak. Dan juga merupakn libido murni atau energy psikis yang menunjukan cirri alami yang irrasional dan terkait tentang sex.
b. ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali di bedakan dari id, berperan menghubungkan energy id ke dalam saluran sosial yang dapat di mengerti oleh orang lain.
c. superego, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir. Di bandingkan dengan id dan ego, superego yang berkembang secara internal dalam diri, individu. Superego terbentuk dari lingkungan eksternal.

B. Hakekat Manusia

          Hakikat adalah intisari atau dasar. Selain itu hakekat mempunyai arti sebagai kenyataan sebenarnya atau sesungguhnya. Jadi dapat di katakan bahwa yang di maksud dengan hakekat manusia adalah dasar atau kenyataan dari manusia itu sendiri, yaitu :
a. Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit. Jika manusia meniggal, tubuhnya hancur dan lenyap. Jiwa terdapat di dalam tubuh, tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba sifatnya abstrak tetapi abadi. Jika manusia meninggal, jiwa lepas dari tubuh dan kembali ke asalnya yaitu Tuhan, dan jiwa tidak mengalami kehancuran. Jiwa adalah roh yang ada di dalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber kehidupan.

b. Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk lainnya
mengapa di sebut mahluk paling sempurna ? karna manusia mempunyai akal, perasaan, dan kehendak yang ingin di lakukan. Dengan akal manusia dapat membuat ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan dengan perasaan mnusia dapat membuat kesenian. Daya rasa manusia ada dua, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan inderawi adalah rangsangan yang melalui panca indera yang terdapt pada manusia dan binatang. Sedangkan, perasaan rohani adalah perasaan leluhur yang hanya terdapat pada manusia saja. Misalnya:
1). Perasaan Intelektual : perasaan yang berhubungan dengan pengetahuan.
2). Perasaan Estetis : perasaan yang berhubungan dengan keindahan.
3). Perasaan Etis : perasaan yang berhubungan dengan kebaikan.
4). Perasaan Diri : perasaan yang berhubungan dengan harga diri.
5). Perasaan Sosial : perasaan yang berhubungan dengan hidup bermasnyarakat.
6). Perasaan Religius : perasaan yang berhubungan dengan agam dan kepercayaan.
c. mahluk biokultural
          Yaitu, mahluk hayati yang budayawi. Sebagai mahluk budayawi manusia dapat di pelajari dari kemasyarakatan, kekerabatan, psikologi, sosial, kesenian, ekonomi, perkakas, bahasa, dan sebagainya.
d. mahluk ciptaan Tuhan yang berkaitan dengan lingkungan.
          Manusia memiliki sifat-sifat alamiah dan tunduk pada hokum alamiah.dan mempunyai kualitas dan martabat karna kemampuan bekerja dan berkarya.

C. Kepribadian Bangsa Timur
        Kepribadian bangsa timur dapat diartikan suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan. Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat toleransi yang tinggi. Kepribadian bangsa timur sangat identik dengan benua Asia khususnya Indonesia. Kepribadian bangsa timur identik menjunjung nilai kesopanan yang lebih tinggi dibanding budaya barat. Selain itu, kepribadian bangsa timur khususnya Indonesia juga lebih terbuka dan ramah tamah serta lebih bersahabat. Bangsa timur juga amat peduli dengan orang lain hal ini dibuktikan dengan adanya sikap saling tolong menolong dengan sesama dan bergotong royong. Dan kebanyakan masyarakatnya lebih agamis.
Bangsa timur identik dengan benua asia yang penduduknya sebagian besar berambut hitam, berkulit sawo matang dan adapula yang berkulit putih, bermata sipit. Sebagian besar cara berpakaian orang timur lebih sopan dan tertutup mungkin karena orang timur kebanyakan memeluk agama islam dan menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku. Namun di zaman yang sekarang ini orang timur kebanyakan meniru kebiasaan orang barat. Kebiasaan orang barat yang tidak sesuai atau yang bertentangan dengan kebiasaan / adat istiadat orang timur dapat memengaruhi kejiwaan orang timur itu sendiri.
Pada umumnya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya. Contohnya : Handphone, komputer, dan lain-lain.
Namun ada pula unsur-unsur kebudayaan asing yang sulit diterima adalah misalnya :
1. Unsur-unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi, falsafah hidup danlain-lain.
2. Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi.
3. Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai individu-individu yang cepat menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi. Sebaliknya generasi tua, dianggap sebagai orang-orang kolot yang sukar menerima unsur baru.
4. Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi, selalu ada kelompok-kelompok individu yang sukar sekali atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru diantaranya:
1. Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2. Jika pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama.
3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
4. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
5. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas.

D. Pengertian Kebudayaan
          Berbicara tentang pengertian kebudayaan, banyak sekali tokoh-tokoh kebudayaan yang mendefinisikan arti kebudayaan itu. Jadi kita tidak dapat membatasi atau sulit sekali untuk mendapatkan definisi yang tegas tentang pengertian kebudayaan. Mari kita simak beberapa definisi dari tokoh-tokoh kebudayaan di dunia.

Melville J. Herskovits dan Bronislow mallinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masnyarakat di tentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masnyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.

Herkovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang di sebut superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religious, dan lain-lain, tambahan lagi pernyataan intelektual dan artistikyang menjadi ciri khas suatu masnyarakat.

Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hokum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang di dapat seseorang sebagai anggota masnyarakat.

Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masnyarakat.

Dari definisi tersebut, dapat di peroleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang kompleks, yang terjadi secara turun-menurun sehingga memengaruhi sistem dan gagasan yang terdapat pada pikiran manusia.

E.  Unsur-unsur Kebudayaan
Ada tujuh unsur kebudayaan yang di kemukakan oleh C. Kluckhohn , yaitu :
1. Sistem Religi ( kepercayaan )
          Manusia memiliki kecerdasan pikiran, tanggap bahwa terdapat kekuatan yang lebih besar, karna itu manusia takut, lalu menyembahnya yang menjadi agama.

2. Sistem Organisasi Masnyarakat
          Manusia sadar sebagai mahluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri maka dari itu manusia membuat organisasi agar dapat bekerja sama dengan manusia lain.
3. Sistem Pengetahuan
            Kemampuan manusia mengingat-ingat pengatahuan yang ia dapat dari pikiran sendiri maupun dari orang lain lalu disebarkan ke orang banyak melalui bahasa.
4. Sistem Ekonomi
          Sistem yang menjadikan tingkat kehidupan manusia semakin lama semakin meningkat.
5. Sistem teknologi dan Peralatan
          Manusia dapat membuat alat-alat yang dapat memenuhi kebutuhannya dengan pikirannya yang cerdas.
6. Bahasa
          Berawal dari kode , namun dengan pikiran manusia dapat di wujudkan melalui lisan, dan akhirnya menjadi bentuk tulisan.
7. Kesenian
          Manusia sekarang ini tidak hanya memikirkan isi perut saja namun kebutuhan lainnya seperti keindahan, musik yang merdu dapat di penuhi melalui kesenian.
F.   Wujud Kebudayaan
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud, yaitu:
1.     Kompleks Gagasan
Berupa ide-ide atau nilai-nilai yang bersifat abstrak, tidak dapat di sentuh atau di raba. Terletak di dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran masnyarakat. Jika warga masnyarakat ingin menuangkan ide-idenya dalam tulisan. Yang berbentuk buku-buku karya para penulis warga masnyarakat tersebut.
2.     Kompleks Aktivitas
Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi. Sifatnya konkret, dapat dilihat, dan dapat diobservasi. Terletak pada kehidupan kita sehari-hari, contohnya berinteraksi, bergaul, dan berhubungan dengan jangka yang lama. Wujud ini disebut juga sistem sosial.
3.     Wujud Sebagai Benda
Berupa hasil karya manusia dalam aktivitas manusia tersebut. Alat atau benda ini di ciptakan untuk mencapai tujuan manusia tersebut dengan menggunakan benda. Wujud ini sering di sebut kebudayaan fisik.
G. Orientasi Nilai Budaya
Terdapat banyak nilai kebudayaan yang ditanamkan oleh setiap budaya yang ada di dunia. Nilai kebudayaan pasti berbeda-beda pada dasarnya tetapi kesekian banyak kebudayaan di dunia ini memiliki orientasi-orientasi yang hamper sejalan terhadap yang lainnya, jika dilihat dari lima masalah dasar dalam hidup manusia, orientasi-orientasi nilai budaya hamper serupa.




Lima masalah dasar dalam hidup yang menentukan orientasi nilai budaya manusia ( kerangka kluckhohn ).
H. Perubahan Kebudayaan
     Berikut faktor-faktor yang memengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru :
1.     Kurangnya interaksi antara masnyarakat dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masnyarakat.
2.     Berpegang kuat dengan nilai-nilai agama dalam masnyarakat memperhambat masuknya kebudayaan baru.
3.     Sistem sosial yang di sebut sistem otoritor juga sukar untuk menerima kebudayaan baru.
4.     Diterimanya kebudayaan baru, jika terdapat sedikit persamaan atau dasar yang sama.
5.     Apabila unsur yang baru itu memiliki segala kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaanya oleh masnyarakat.
     Tidak ada kebudayaan yang statis, artinya terjadi pergerakan kelompok manusia di dalam masnyarakat. Terjadinya gerak tersebut di sebabkan oleh :
1.     Faktor intern, perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
2.     Faktor ekstern, hidupnya yang terbuka yang berhubungan dengan kebudayaan lain sehingga berubah lebih cepat.

I.       Kaitan Manusia Dengan Kebudayaan
          Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebgai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur manusia agar sesuai dengannya.
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masnyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terikat satu sama lai.
Proses dialektis ini tercipta melalui 3 tahap yaitu :
a. Eksternalisasi, proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya melalui eksternalisasi ini masnyarakat menjadi kenyataan buatan manusia.\
b. obyektivasi, proses dimana masnyarakat menjadi realisasi obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masnyarakat dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia.
c. Internalisasi, proses diman masnyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masnyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik. Sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masnyarakat.

 3.Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan
A. Pendekatan Kesusastraan
          Sastra berasal dari kata castra berarti  tulisan. Dari makna asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia. Seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan sebagainya. Sastra dalam arti khusus yang kita gunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi gagasan dan perasaan manusia. Jadi, pengertian sastra sebagai hasil budaya dapat diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya.
          Secara morfologis, kesusastraan dibentuk dari dua kata, yaitu su dan sastra dengan mendapat imbuhan ke- dan ­–an. Kata su berarti baik dan bagus, sastra berarti tulisan. Secara harfiah, kesusastraan dapat diartikan sebagai tulisan yang baik atau bagus. Baik dari segi bahasa, bentuk, maupun isinya.
          Seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normatif, seni lebih mudah berkomunikasi. Karna tidak normatif. Nilai-nilai yang di sampaikan lebih fleksibel, baik isi maupun penampilannya.
          Pengertian Ilmu Budaya Dasar secara luas yang dimana ilmu pengetahuan yang sudah mempelajari segala tentang budaya dan ilmu budaya dasar berperan penting dalam suatu masyarakat yang dimana dapat mengembangkan kepribadian kita serta wawasan kita mengenai budaya,seperti aspek kesenian adat istiadat,bahasa suatu bangsa untung lebih mengenal budaya yang ada dalam bangsa. Hubungannya Ilmu budaya dasar dengan Seni adalah, sebagai ilmu  yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan yang dimana masalah tersebut dapat dituangkan dalam sebuah media seni baik itu seni rupa, seni tari, maupun seni suara.
B. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa
          Istilah prosa didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi.
Dalam kesusastraan Indonesia prosa di bagi jadi prosa lama dan prosa baru.
A.   Prosa lama meliputi
1.     Dongeng-dongeng
2.     Hikayat
3.     Sejarah
4.     Epos
5.     Cerita pelipur lara
B.   Prosa baru meliputi
1.     Cerita pendek
2.     Roman/novel
3.     Biografi
4.     Kisah
5.     Otobiografi


C. Nilai-Nilai Dalam Prosa Fiksi

Karya sastra menurut ragamnya dibedakan atas prosa, puisi, dan drama. Karya sastra fiksi atau ada yang menyebut cerita rekaan, merupakan salah satu jenis karya sastra yang beragam prosa.
Prosa Fiksi adalah kisahan atau cerita yang diemban oleh pelaku-pelaku tertentu dengan pemeranan, latar serta tahapan dan rangkaian cerita tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatu cerita. (aminuddin, 2002:66). Sedangkan M. Saleh Saad dan Anton M. Muliono (dalam Tjahyono, 1988:106) mengemukakan pengertian prosa fiksi (fiksi, prosa narasi, narasi, cerita berplot, atau cerita rekaan disingkat cerkan) adalah bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa, dan alur yang dihasilkan oleh daya imajinasi.
Nilai-nilai yang terkandung dalam prosa fiksi yaitu:
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
          Yang diperoleh oleh pembaca ialah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana terjadi pada dirinya sendiri.
2.  Prosa fiksi memberikan informasi
          Yang diperoleh oleh pembaca adalah informasi yang tidak akan di dapatkan di ensiklopedi. Dalam novel kita dapat belajar sesuatu yang lebih daripada sejarah dan sebagainya.
3. Prosa fiksi memberikan warisan cultural
          Dapat menstimulasi imajinasi dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa. Contoh : novel siti nurbaya.
4. Prosa fiksi memberikan keseimbangan wawasan
          Dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu. Adanya semacam kaidah kemungkinan yang tidak mungkin dalam fiksi inilah yang memungkinkan pembaca untuk dapat memprluas dan memperdalam wawasannya tentang tokoh, hidup, dan kehidupan manusia.
          Karya sastra dapat dibagi menjadi dua ; karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya dan karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya . ada juga yang menyuarakan keduanya.
          Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendaki jamannya. Sedangkan karaya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya biasanya tidak mengajak pembaca melakukan sesuatu, tetapi merenung.
Contoh prosa modern
Seorang sahabat, mimi namanya, kami bersahabat puluhan tahun sejak kami sama-sama duduk di sekolah dasar, selama beberapa yahun itu saya mengenalnya, sangat mengenalnya, mimi gadis sederhana, anak tunggal seorang juragan sapi perah di wilayah kami, memiliki mata sebening kaca, dan lesung pipit yang manis menawan siapa saja akan runtuh hatinya jika memandang senyumnya, termasuk saya. Dan nilai tambahnya adalah dia seorang yang sangat sholehah, yang patuh pada kedua orang tuanya……..? http://aryaholic.blogspot.com/2012/05/contoh-prosa-modern-cerpen.html



D. Ilmu Budaya Dasar Yang di Hubungkan Dengan Puisi   
Puisi adalah karya sastra padat yang sangat hemat dalam penggunaan kata-kata. Kekuatannya terletak pada kata-kata yang dipilih, dengan prinsip sedikit kata tapi banyak makna. Dengan kata lain, bisa disimpulkan bahwa puisi adalah karangan yang terikat oleh pemilihan diksi, rima dan suku kata dengan bentuk yang berangkap.
Contoh puisi :
Bunda 

Bunda..
Jiwamu bak permata
Kasihmu bagai sang surya
Engkau laksana lentera
Bagiku kau pelita, di kegelapan hati hamba

Bunda..
Kau pahlawan sejatiku, yang telah menyelamatkanku
Dari jurang hitam yang kelabu
Kau selalu mendampingiku
Dalam mengarungi dunia yang semu
Menerjang ombak kehidupan yang berliku

Oh Bunda...
Kasih sayangmu tak terkira
Melebihi dunia dan seisinya
Bundaku tersayang
Hingga ajal dan maut menjelang
Aku akan selalu mengenang
Pengorbananmu yang begitu mengagungkan

Bundaku
Bagaimana ku harus membalasmu
Membalas pengorbanan dan perjuanganmu
Mungkin hanya terima kasih selalu terucap untukmu
yang tersirat ikhlas dari kalbu
oh Bundaku... dari dulu ku mengaku
Kau memang segalanya bagiku 

Adapun alas an yang mendasari penyajian puisi pada ilmu budaya dasar adalah :
Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia, puisi dan kesdaran individual, puisi dan kesadaran sosial.









.     






SUMBER :