Perilaku Konsumen
Menurut
Sunyoto (2013:1), pemahaman akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa hal,
·
Pertama adalah untuk merancang
sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan
memberikan diskon untuk menarik pembeli.
·
Kedua, perilaku konsumen dapat
membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik. Misalnya dengan mengetahui
bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat
keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut.
·
Aplikasi ketiga adalah dalam hal
pemasaran sosial (social marketing), yaitu
penyebaran ide di antara konsumen. Dengan memahami sikap konsumen dalam menghapi
sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan cepat dan efektif.
Pendekatan dalam meneliti perilaku
konsumen
Terdapat tiga pendekatan utama dalam
meneliti perilaku konsumen. Pendekatan pertama adalah pendekatan interpretif. Pendekatan ini menggali secara
mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan
melalui wawancara panjang dan focus group discussion untuk
memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan
apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya. Misalnya
dengan
melakukan wawancara atau focus group discussion.
Pendekatan
ke dua adalah pendekatan tradisional
yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif,
sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi.Pendekatan ini bertujuan
mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perilaku dan pembuatan
keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survei untuk menguji
coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang konsumen memproses
informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan social terhadap
perilaku konsumen. misalnya dengan melakukan survey atau
eksperimen.
Pendekatan
ke tiga disebut sebagai sains pemasaran
yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika. Pendekatan
ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba
model matematika berdasarkan hierarki kebutuhan manusia
menurut Abraham Maslow untuk memprediksi pengaruh strategi marketing
terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving
rate analysis.
Proses Pengambilan Keputusan
Sebelum
dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah
proses yang mendasari pengambilan keputusan, yakni:
·
Pengenalan masalah (problem recognition). Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya.
Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan
produk yang akan dibeli. Pencarian informasi (information source). Setelah
memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk
menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat
berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).
·
Mengevaluasi
alternatif (alternative
evaluation). Setelah konsumen
mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan
yang dihadapinya.
·
Keputusan pembelian (purchase decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa
alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat
keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat
keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal
lain yang perlu dipertimbangkan.
·
Evaluasi
pasca-pembelian (post-purchase
evaluation) merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya
berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya.
Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk
tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut pada masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak
puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan
menurunkan permintaan konsumen pada masa depan.
Faktor
– Faktor yang Mempengaruhi Pembelian
Terdapat lima faktor internal yang relevan terhadap
proses pembuatan keputusan pembelian:
1.
Motivasi (motivation)
merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
2.
Persepsi (perception)
merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang
diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamnnya terhadapap ransangan
tersebut.
3.
Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan
penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka
seseorang Akan suatu hal.
4.
Integrasi (integration) merupakan
kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap
yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan
tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.
Daftar pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen
http://repository.usu.ac.id/